Tiap sekolah pasti punya organisasi, dong? Misalnya kayak OSIS. Tapi kenapa cuma OSIS ya yang banyak diketahui orang? Padahal ada organisasi yang sama-sama pentingnya dengan OSIS. Yep! MPK! Coba aja, tugas utama MPK itu kan jadi penyalur aspirasi, terus kalau nggak ada MPK? Otomatis aspirasi dari warga sekolah nggak bisa tersalurkan ke OSIS. Nah, gimana tuh? Repot kan...
Makanya, OSIS dan MPK itu organisasi yang sama-sama dibutuhin di sekolah. Kalau salah satunya nggak ada, maka sekolah nggak bisa maju ke arah yang lebih baik.
Di SMANSA Bogor, Majelis Perwakilan Kelas (MPK) beranggotakan 36 orang. 18 orang dari fraksi kelas XI, dan 18 orang dari fraksi kelas X. Tugas utamanya ya...menampung dan menyalurkan aspirasi dari seluruh elemen SMANSA. Tapi yang perlu diingat, MPK tuh cuma menyalurkan aspirasi, bukan mewujudkan. Karena yang mewujudkan aspirasi itu OSIS dan pihak sekolah.
MPK SMANSA terdiri dari 4 komisi, yaitu Komisi A yang bertugas mengawasi kinerja OSIS sekbid ganjil, Komisi B yang bertugas mengawasi OSIS sekbid genap, Komisi C yang bertugas menampung dan menyalurkan aspirasi, dan Komisi D yang bertugas sebagai pelaksana operasional. Ya, selain nyalurin aspirasi, tugas MPK tuh ngawasin kerja OSIS. Jadi ya...secara fungsional MPK lebih tinggi dari OSIS. Hebat nggak tuh?
Kegiatan MPK SMANSA juga nggak kalah menariknya dengan organisasi lain. Bayangin aja, dalam masa jabatannya kegiatan MPK terbagi jadi 2 kegiatan . Yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidential. Kegiatan rutin itu kegiatan yang dilaksanakan secara berkala, misalnya rapat fraksi dan kumpul akbar. Terus kalau kegiatan insidential di MPK SMANSA contohnya STUBA, FORKIS, dan SP.
STUBA itu kegiatan studi banding ke sekolah-sekolah lain. Jadi dengan adanya STUBA, SMANSA bisa dibandingin dengan sekolah lain. Terus kelebihan-kelebihan yang ada di sekolah lain bisa diambil dan diaplikasikan di SMANSA. Selain itu ada FORKIS atau Forum Komunikasi Siswa. Di acara itu siswa bisa nyalurin aspirasinya langsung ke pihak sekolah. Jadi buat siswa-siswa yang punya hasrat nggak kesampaian untuk nyalurin aspirasi, bisa dilakuin di FORKIS. Karena siswa bisa berhadapan langsung dengan kepala sekolah. Mantap.
Kegiatan insidential MPK yang ketiga yaitu SP atau Sidang Pertanggungjawaban. SP ini diadain 2 kali dalam masa jabatan, yaitu pada pertengahan dan akhir masa jabatan OSIS. Disinilah MPK punya wewenang untuk menolak LPJ OSIS kalau LPJ OSIS nggak sesuai sama laporan Badan Pengawas MPK.
0 komentar:
Posting Komentar