31 Agustus 2012

Puasa Sunah Syawal

Salam MPK SMANSA Bogor !


Setelah kita berpuasa Ramadhan 1 bulan lamanya, akhirnya kita bertemu dengan bulan yang satu ini yaitu Bulan Syawal.
Di bulan Syawal ini para mukmin mendapat perintah oleh Allah untuk melaksanakan yang namanya puasa sunah syawal.
Ingin lebih tahu mengenai bulan syawal dan puasanya? Check this out! ;)


Salah satu dari pintu-pintu kebaikan adalah melakukan puasa-puasa sunnah.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw:

“Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan?; Puasa adalah perisai, …” (Hadits hasan shohih, riwayat Tirmidzi).
Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia maupun di akhirat.
Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka.
Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan:
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

Puasa Seperti Setahun Penuh
Salah satu puasa yang dianjurkan/disunnahkan setelah berpuasa di bulan Ramadhan adalah puasa enam hari di bulan Syawal.
Puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Bukhari ).
Dari Tsauban, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah hari raya Iedul Fitri, maka seperti berpuasa setahun penuh.
Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh lipatnya.” (HR. Ibnu Majah).
Dilakukan Setelah Idul Fitri
Puasa Syawal dilakukan setelah Idul Fitri, tidak boleh dilakukan di hari raya Idul Fitri.
Hal ini berdasarkan larangan Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Umar bin Khathab, beliau berkata:
“Ini adalah dua hari raya yang Rasulullah melarang berpuasa di hari tersebut: Hari raya Iedul Fitri setelah kalian berpuasa dan hari lainnya tatkala kalian makan daging korban kalian (Iedul Adha).” (Muttafaq ‘alaih)
Apakah Harus Berurutan ?
Imam Nawawi ra menjawab :
“Afdholnya (lebih utama) adalah berpuasa enam hari berturut-turut langsung setelah Iedul Fitri.
Namun jika ada orang yang berpuasa Syawal dengan tidak berturut-turut atau berpuasa di akhir-akhir bulan, maka dia masih mendapatkan keuatamaan puasa Syawal ”.
Inilah pendapat yang benar.
Jadi, boleh berpuasa secara berturut-turut atau tidak, baik di awal, di tengah, maupun di akhir bulan Syawal.
Sekalipun yang lebih utama adalah bersegera melakukannya berdasarkan dalil-dalil yang berisi tentang anjuran bersegera dalam beramal sholih.
Sebagaimana Allah swt berfirman:
“Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.” (Al Maidah: 48).



Sooo, karena masih ada waktu, ayo kita fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) !!! :D
Puasa 6 hari ini tidaklah nilainya tak terkira dibandingkan surga yang luar biasa indahnya.

0 komentar: