wuih udah ga kerasa yah udah puasa lagi , udah hari ke 5 lagi (lapeeer) , yaudah deh admin mau posting tentang puasa sori copas dari om google hehe
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW di akhir bulan Sya’ban mempersiapkan kaum muslimin untuk menyamput datangnya bulan Ramadhan. Dalam kesempatan itu, Rasulullah menyampaikan sebuah nasehat yang amat indah sbb. “Wahai kaum muslimin, bulan Allah telah datang dengan membawa berkah, rahmat, dan ampunan bagi kita semua. Bulan ini merupakan bulan yang paling baik di sisi Allah. Hari-hari di bulan ini merupakan hari-hari terbaik, malam-malamnya merupakan malam-malam yang terbaik, serta detik-detiknya merupakan detik-detik terbaik. Dalam bulan, Allah mengundang tamu-tamu-Nya dan Allah menganugerahi mereka kasih sayang dan rahmat-Nya. Di bulan ini, setiap tarikan nafas memiliki pahala yang setara dengan dzikir kepada Allah dan tidur pun dinilai sebagai ibadah. Di bulan ini, setiap kali kalian bermunajat kepada Allah, Allah akan mengabulkan doa-doa kalian. Oleh karena itu, dengan kejujuran, ketenangan, dan hati yang bersih, mintalah kepada Alalh agar memberikan taufik kepada kalian untuk berpuasa dan membaca Al-Quran. Orang yang celaka adalah orang yang di bulan agung dan penuh berkah ini, tidak mendapatkan rahmat dari Allah.”
Ketika menyaksikan hilal atau terbitnya bulan Ramadhan, Rasulullah SAW akan berdiri menghadap kiblat dan berdoa kepada Allah, meminta keamanan dan keselamatan serta memohon agar Allah menemaninya dalam sholat, puasa, dan membaca Al Quran. Dalam bulan Ramadhan, Rasulullah sangat banyak melakukan amal sholeh, di antaranya memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa. Diriwayatkan, ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah menunjukkan kasih sayang secara lebih besar kepada kaum fakir miskin. Rasulullah juga berpesan kepada kaum muslimin agar di dalam bulan ini, mereka banyak membaca Al Quran. Suatu hari beliau ditanyai oleh seseorang, “Apakah amal terbaik di bulan ini?” Rasulullah menjawab, “Pekerjaan terbaik yang dilakukan pada bulan Ramadhan adalah tidak melakukan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT.”
Umur manusia merupakan kumpulan dari detik-detik. Manusia yang beruntung adalah manusia yang berhasil memanfaatkan setiap detik dalam kehidupannya dengan cara yang bermanfaat. Langkah awal untuk memanfaatkan umur adalah mengenal kesempatan-kesempatan yang tiada bandingannya yang diberikan Allah kepada manusia. Suatu hari Allah berfirman kepada Nabi Daud a.s., “Dalam hari-hari kehidupan, ada saat-saat yang tiada bandingannya, berusahalah agar berada dalam naungan saat-saat tersebut.”
Angin semilir yang membelai jiwa yang ditiupkan oleh bulan Ramadhan adalah salah satu momen penting yang memberikan semangat baru kepada jiwa manusia. Bulan suci Ramadhan bagaikan sebuah universitas yang memiliki jam pelajaran padat, yang menyatukan seluruh bulan dalam setahun. Pelajaran-pelajaran yang disampaikan dalam universitas ini sangatlah bermanfaat dan membangun. Manusia meskipun dengan seluruh uang yang dimilikinya, tidak akan mampu mendirikan universitas semacam ini. Firman Allah dalam jiwa kaum muslimin sedemikian dalam dan memberikan pengaruh, sehingga kini setelah berlalu lebih dari 14 abad sejak diturunkannya hukum puasa melalui Rasulullah Muhammad SAWW, universitas ini terus berdiri dengan diikuti oleh jutaan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.
Bulan suci Ramadhan dengan keistimewaan yang hanya dimiliki olehnya, memainkan peran menentukan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemanfaatan bulan ini sebaik-baiknya merupakan langkah pendahuluan dalam perkembangan dan pertumbuhan spiritualitas manusia di sepanjang hidupnya. Allah SWT menginginkan agar kaum muslimin di bulan ini berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan. Amal terpenting dan wajib dilakukan di bulan ini adalah puasa. Puasa adalah kewajiban yang sangat banyak memiliki faedah bagi jiwa dan fisik manusia. Puasa akan membuat jiwa manusia menjadi lembut, memperkuat semangat, serta mengontrol hawa nafsu. Allah menetapkan kewajiban puasa agar manusia dihiasi oleh cahaya iman, makrifat, dan akhlak yang mulia. Sebagai balasan atas kewajiban puasa ini, Allah juga memanjakan hamba-hambanya dengan pahala yang sangat besar. Allah berfirman, “Puasa berasal dari-Ku dan Akulah yang akan memberi pahala.”
0 komentar:
Posting Komentar