21 April 2011

Habis Gelap Terbitlah Terang

oke, kali ini sidemin balik lagi. sesuai tanggal posting dan judul postingannya. ini di dedikasikan untuk seluruh wanita khususnya pelajar smansa dan pengurus organisasi yang akhwat.

ya, ini adalah hari Kartini yang merupakan pahlawan emansipasi wanita.


untuk biografi kartini kalian bisa browsing di wikipedia. yang mau sidemin tekankan disini adalah hobi, karya, dan pengaplikasiaan sikap kartini dalam kehidupan bersekolah. diharapkan setelah membaca postingan ini kita bisa menjelma menjadi kartini modern. kalo yang ikwan ya kartono lah ya? haha

kartini itu memiliki kumpulan surat-surat yang ditulis menggunakan bahasa Belanda. nah setelah Kartini tutup usia, surat tersebut kemudian diterbitkan oleh penerbit dalam bahasa Melayu. selain itu juga ada yang diterbitkan dalam bahasa Jawa dan Sunda. wah jadi penasaran kan ama buku aslinya? sama dong -____- hahaha
tapi ada kontroversi yang menyebutkan surat-surat tersebut merupakan rekayasa dari menteri kebudayaan saat itu. tapi menyampingkan beberapa faktor lain, kita semua pasti setuju Ibu Kartini memang orang yang hebat. selain surat-surat yang dibukukan dalam "habis gelap terbitlah terang", ada beberapa hasil goresan pena beliau dalam Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903, Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya, dan lain lain.

yang perlu diingat lagi adalah hobi Kartini yang dikenal sangat rajin membaca buku, wah sama banget nih kartini kayak sidemin. jangan-jangan sodaraan lagi (?) hahahaha iya, menurut penelitian juga
"membaca terukti lebih efektif meningkatkan imaginasi dan merangsang sel otak dibandingkan dengan menonton film"
jika menonton film, imaginasi kita terbatas seperti karakter orang yang memerankan (aktor/aktris), tapi kalau membaca artinya kita membebaskan otak untuk berimaginasi seluas mungkin. sudahkan teman-teman menyadari itu? bahkan di dekat gerbang SMANSA ada semboyan loh : "sudah berapa banyak buku yang anda baca minggu ini?"

nah sekarang pengaplikasiaannya dalam kehidupan, semangat tinggi seorang kartini dalam memperjuangkan pendidikan wanita dan pemerhati sosial harusnya dapat dengan mudah kita tuangkan dalam kehidupan sehari-hari mengingat di era globalisasi ini peraturan mengenai pendidikan sudah dibuat sedemikian rupa untuk menunjang prosesnya. tapi jauh lebih dalam, justru pendidikan ini berbenturan dengan perkembangan zaman yang nyatanya membuat sebuah pribadi goyah untuk pendidikan. maka bersyukurlah bagi kita yang sudah dapat menganyam pendidikan sampai saat ini, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk terus berkarya. siapa bilang Kartini terus-terusan ranking 1? terus-terusan juara umum? dan ga pernah remed? tidak ada yang megatakan itu kan? nah ini artinya masih ada kesempatan bagi kita untuk menjadi kartini-kartono modern!

tunggu apalagi? ayo mulai "mencontek" kebiasaan membaca beliau dan meneladani nya dalam kehidupan sehari-hari sebagai sosok yang inspiratif. dan sekarang setiap melewati semboyan : "sudah berapa buku yang anda baca minggu ini?" kalian bisa dengan bangga menjawab dalam hati. hahahaha SEDAP kan? semangat Kartini, sudah gelap terbitlah terang. setelah terang? ayo membuat jadi lebih cemerlang.

0 komentar: