Oktober Ria

Perayaan ulang tahun anggota Casparian di bulan Oktober

BANBUSA 2013

Banding Budaya SMANSA 2013, cerita kami mengunjungi Yogyakarta

Serah Terima Jabatan MPK 2012/2013

Cerita Casparian dimulai hari ini

MPK CASPARIAN 2012/2013

Siap jadikan MPK lebih baik untuk kemajuan SMAN 1 Bogor

Alumni Gathering 2013

Bernostalgia, bersilaturahmi dengan MPK

08 April 2009

Say Hello and Welcome

19 Maret 2009

HALO ORIEEEENS! Keluarga, kita udah punya ibu negaraa, hahaha selamat dan sejahtera serta bahagia selalu yaaaa bapak dan ibu negaraaa :)

SAY HELLO GUYS, “WELCOME TO OUR FAMILY” hahahahhaha

:D:D:D


Kumpul Akbar Maret 2009

Maret 2009

Assalamualaikum oriens…

Maaf setelah sebulan lamanya vakum nggak ada posting, sekarang baru bisa ngisi lagi. Anyways, selama bulan maret kemarin, kita lumayan banyak banget kumpul. Kumpul akbar (Kubar) yang memang rutin setiap hari Jumat di aula tetep kita laksanakan. Topik yang sering dibahas ya apalagi kalau bukan FORKIS 2009!!! Terus juga ngobrolin kegiatan smansaday yg dilaksanakan oleh OSIS, termasuk persiapan, perkembangan, dan pelaksanaannya.


ngecek proposal Forkis 2009


Semoga setiap kumpul yang kita adakan nggak sia-sia ya. Supaya koordinasi kita lebih baik serta bisa mempererat persatuan kita. Oke?


NB: buat yang rada jarang ngumpul, ayo kumpul atuuuuh... masih pada sayang sama oriens ’kan? Smangat smangaaaat! KITA SEMUA SATU KELUARGA :)


21 Februari 2009

HAPPY BIRTHDAY BOSS!

Selasa, 13 Februari 2009

Today is the greatest day for someone in our family. He is our boss and also our father, Rayanda M. Abunawan (Agam). Well, from the day before we’d planned about what we should do to celebrate his birthday. Once we thought how if our counsellor Mr. Bas also cooperates with us. But we knew he’s kind of busy so we cancelled that plan. And we changed the plan, and you can know what we do by reading this story.. hehehe:P

Alright, do you want to read the story in English or Bahasa? I guess you prefer Bahasa to English, right? Well then, I change the language so you can more understand. Enjoy it :)

H-1 bdaynya agam, anak-anak fraksi kelas XI udah ngerencanain buat ngerjain Agam. Bahkan kita sengaja, jangan sampe ada yg sms agam dulu sampai nanti abis dikerjain. Biar pura-puranya gak inget gitu ;p anyways, kita juga udah beli kue ultah buat agam lhoo...

Kumpul Akbar 130209 di Aula

Agam sempet telat juga, gara-gara dikerjain di kelasnya [kalau ngga salah sama Bu Lanti ya, Gam?] Jadi setelah beberapa menit, barulah dimulai Kubar-nya. Lalu lalu, fokus kita pada Kubar kali itu adalah evaluasi Studi Banding 2009. Jadi dari seluruh seksi ngelapor semuanya, termasuk kendala-kendala yang dihadapi.

Setelah setiap seksi menyampaikan laporannya, tibalah saatnya Deponk sang Ketua Stuba 2009 angkat bicara. Suasana sengaja mulai dibuat memanas. Deponk mulai mengungkapkan masalah yang terjadi dalam Stuba dan ujungnya dia nangis. Kita [yang emang udah kompakan] menghiburnya.

Kemudian datanglah partner terbaik kita beberapa anak dari OSIS WINDMILL. Saat itu ada lumayan banyak anak OSIS-nya: Aldy, Aufa, Dimash, Fenny, Maul, dan Ujhee. Mereka emang udah tau rencana kita ngerjain Agam, jadi istilahnya kita berkomplot sama mereka.

Aufa n Fenny tuh dua orang yang paling nge-pol ngerjain si Agam. Mereka ngeluarin kalimat-kalimat yang baik secara langsung atau tidak langsung menyindir Agam. Misalnya:

”Kasian tuh Ketua Stubanya. Kemarin kalo ada apa-apa yang kerja dia sendiri aja.”

”Agam jadi ketua gimana sih? Tanggung jawab dong, bantuin...”

“Iya, jadi PJO juga harus peduli sama anak-anaknya.”

Pokoknya mereka bilang ke Agam segala macem hal biar ngebuat Agam meringis. Tapi yang namanya Agam, yah gimana pun juga tetepp aja tampang flat bin biasa aja -_- hehe kita sempet lama juga di situ. Nunggu Agam rada mewekan dikit. Tapi nggak mempan juga. Huhh dasar!

Beberapa orang nyiapin kue di tempat yang nggak jauh dari situ. Bener yah, yang namanya Aula di lantai 4, banyaaak bgt anginnya. Aduh, itu yg namanya kita mau nyalain api di lilinnya, ketiup angin muluuu! Berkali-kali kita coba tapi angin tetep aja mengalahkan segalanya hahaha lebay ;p

Akhirnya, abis kita udahan cape ngerjain agam, si puti bilang, ”eh hazmi mana eh? Hazmi lw mau ngmong ngga?” lalu sesaat kemudian sosok hazmi muncul.

”Heh agam!” Hazmi berseru sambil pasang tampang serem, ”SELAMAT ULANG TAHUN!!!”

YEEEE!

Selamat ulang tahun kami ucapkan...

Selamat panjang umur kita kan doakan...

Selamat sejahtera sehat sentausa...

Selamat panjang umur dan bahagia....

HAPPY BIRTHDAY AGAMMM:)

SELAMAT ULANG TAHUNNN!!

Agam pun nyengirr. Terus dia ketawa aja. Heeem.... emang dasar agam... Abis itu dia tiup lilin... ulangtahunnya yang ke 16 lho! Hahaha ternyata masih muda yahh... eniwei abis itu dia potong kue.

Pertama si agam motong kue jadi dua bagian. Trus dibagi dua lagi jadi empat bagian. Trus ada yang nyeletuk, “eh gam bagi 36 kali kan kita banyak...”

“iiya kali. 36 bagi 4 bisa kan. Dipotong jadi kecil lagi ini mah....”

Wawawa emang ketum kita is the best ya perhitungannya mantap hehe... eh abis itu si puti bilang, ”Gam first cakenya buat siapa? Buat gw aja ya gam!”

”Woo... puti wooo...” kata kita bareng-bareng, hehe abis si puti kalo udah sama makanan ya suka gitu :P

Anyways, anak oriens ternyata banyak yang barbar juga ya. Baru juga dipotong, anak-anak udah pada ngerubungin gitu. Belum juga dibagi, eh udah nagih sendiri. Ckckck... Akhirnya abis potong kue, anak-anak pada makan, lalu kita menyudahkan kubar kali ini. Berhubung anak lelaki harus solat jumat, jadi kita semuapun berpisah.

Met ultah ya, Gam! Wish you all the best. Semoga makin bagus kepemimpinannya dan membawa Oriens jadi lebih majuuuu! Ayo semangaaaaaat!!!

STUBA 10 Februari 2009

Alhamdulillah, studi banding 2009 telah berhasil kita laksanakan….

Berhari-hari sudah kita lewati. Begitu banyak pertemuan, kumpul, maupun rapat yang kita adakan, guna mempersiapkan momen kita yang satu ini: STUDI BANDING 2009.

10 Februari 2009

Baik panitia maupun para peserta telah diinstruksikan untuk hadir sebelum pukul 07.00. Satu persatu siswa mulai berdatangan. Waktu berjalan tak terasa, hingga akhirnya kita semua berkumpul di satu tempat, yaitu lapangan basket depan SMAN 1 Bogor.

Kita semua diperintahkan untuk berbaris sesuai pembagian bus. Setelah kami para panitia berusaha menenangkan orang-orang saat itu, pak Memen serta pak Basuki mulai berbicara. Setelah pengarahan selesai, kami sama-sama berdoa. Berdoa semoga Studi Banding bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Kemudian, kami mulai memasuki bus masing-masing. Untuk Studi Banding ini kami memakai 2 bus, dan pembagian orang-orang yang ada di bus 1 dan di bus 2 telah dikondisikan agar saling berkoordinasi.

Kami berangkat kira-kira pukul 7, melalui jalur tol Cipularang. Setelah memakan beberapa jam perjalanan, akhirnya kami tiba juga di tempat tujuan kami: SMAN 5 Bandung.

Halaman depannya cukup luas, rapi, dan bersih. Turun dari bus, kami berbaris untuk memasuki wilayah dalam sekolah tersebut. Yang kami lihat adalah bangunan depannya yang cukup sederhana, namun terlihat kokoh. Layaknya asli bangunan zaman dahulu.

Kami disambut oleh pihak SMAN 5 Bandung dengan amat baik. Kesan pertama yang kami dapatkan adalah begitu ramah dan menyenangkannya mereka, dalam menerima kedatangan kami. Penyambutannya yang amat menarik, membuat kami kagum. Para siswa memainkan lagu dengan menggunakan alat-alat musik, salah satunya angklung. Begitu indah harmoni yang dihasilkan hingga kami pun amat menikmati penampilan mereka.

Setelah penyambutan usai, kami mulai memasuki kawasan dalam SMAN 5 Bandung. Sampai di ruang Audio Visual (AVI), kami memisahkan orang-orang berdasarkan Shift yang telah dibagi. Untuk Shift 1 masuk dahulu ke dalam ruang AVI, sedangkan Shift 2 melakukan kegiatan mobile terlebih dahulu.

Orang-orang yang berada dalam Shift 1, berkumpul di ruang AVI. Kami semua sama-sama mendengarkan sambutan dari kepala SMAN 5 Bandung serta kepala SMAN 1 Bogor. Yang menarik, ternyata kedua kepala sekolah tersebut merupakan sahabat baik, yang mungkin bisa dibilang teman seperjuangan. Setelah sambutan usai, satu persatu wakil kepala sekolah dan guru pembimbing diperkenalkan. Lalu acara dilanjutkan dengan performance art dari masing-masing sekolah. Dari SMAN 1 Bogor menampilkan Diafragma serta Tari Jaipong.

Sesudah itu, pergantian shift dilaksanakan. Untuk orang-orang yang tadinya di ruang AVI, sekarang keluar untuk mengadakan mobile. Begitu juga sebaliknya. Mobile itu semacam kegiatan mengelilingi sekolah yang dilakukan untuk mengenal situasi dan kondisi di sana, serta sharing tentang apa saja yang ada di sekolah tersebut.

Untuk mobile pun dibagi jadi beberapa kelompok, yang kurang lebih 1 kelompoknya ada 7 orang. Hal ini dimaksudkan agar lebih efektifnya dalam kegiatan mobile. Setiap kelompok, didampingi PJ (penanggung jawab) dari pihak SMAN 5 Bandung, yang akan menemani masing-masing kelompok dalam melakukan mobile.

Kami diperkenalkan dengan berbagai macam hal oleh PJ kami. Mulai dari:

  1. Perpustakaan [ruangannya luas dan bagus]
  2. Ruang konseling [dibagi jadi dua bilik, untuk kelompok dan untuk individu]
  3. Papan ekstrakurikuler [memuat semua jenis ekstrakurikuler yang ada di sana, yaitu DKM, Seni Rupa, Sinematografi, Sanggar Tari, Kabaret, Angklung, Majalah, Pustakawan, Five English, KIR, Kopsis, Paskibra, PMR, Sadagori, Keamanan 5, Cheers, Lingkungan, Band 5, Paduan Suara, dan lain-lain]
  4. Sekretariat [sepertinya hampir setiap ekstrakurikuler memiliki sekretariat. Letak beberapa sekretariat agak terpencar, dan pada saat kunjungan kami terlihat masih ada proses renovasi bangunan]
  5. Gerbang keluar masuk sekolah [yang ternyata para siswa tidak boleh lewat gerbang depan, hanya boleh lewat gerbang samping]
  6. Tempat parkir [yang dipenuhi oleh banyak motor siswa]
  7. Kantin [pada saat istirahat, para siswa boleh membeli makanan di kantin dalam atau ke luar]
  8. Stadium Bulutangkis, Lapangan Sepak Bola, dan Lapangan Basket [tidak jauh dari SMAN 5 Bandung, bisa sampai dengan jalan kaki saja. Katanya wilayah tersebut masih termasuk kawasan SMAN 5 Bandung]
  9. Mushola [yang cukup kecil namun nyaman. Ada saatnya juga, jalan masuk sekolah dijadikan tempat shalat]
  10. Mading dan papan pengumuman sekolah [dipenuhi oleh berbagai informasi, serta kreatifitas siswa di mading, yaitu memajang foto-foto yang setiap bulannya akan ada tema yang berbeda]
  11. Aula [terletak di lantai dua bangunan lama, terlihat tua]
  12. Kelas-kelas [tersebar di beberapa lantai, di sana untuk kelas IPS ada 2 kelas. Ada kelas SBI, tidak ada kelas akselerasi]
  13. Ruang penggandaan [untuk meminjam alat, seperti LCD]
  14. Ruang penunjang [untuk meminta ATK, seperti spidol, penghapus, dll]
  15. Green House [dipenuhi oleh banyak tanaman yang dirawat siswa setiap harinya]

Selama mobile berlangsung, kami juga berbincang-bincang dengan para PJ kami. Sekedar sharing tentang hal-hal yang ada di sekolah mereka. Misalnya, siswa di SMAN 5 Bandung masuk pukul 06.30, pulang sekitar pukul 2 hingga 3. Ketertiban dan kedisiplinan diperhatikan di sana. Kalau terlambat masuk, harus menunggu hingga jam pelajaran pertama berakhir. Seragam untuk Senin hingga Kamis putih-abu, Jumat batik. Semua baju dimasukkan [laki-laki maupun perempuan yang berkerudung maupun tidak], serta memakai ikat pinggang. Lalu mengenai cara pengajaran untuk kelas SBI, ada 2 guru di 1 mata pelajaran, 1 guru yang ahli mengajar dalam bahasa Inggris dan 1 guru lagi yang ahli dalam bidangnya. Dalam kegiatan inisiasi atau MOS, mulai mengincar bibit-bibit bagus untuk ekstrakurikuler masing-masing. Jadi siswa yang sekiranya ahli di bidang tertentu, diajak untuk masuk ekstrakurikuler tersebut. Mengenai OSIS, mereka terdiri sekitar 20-an orang. Kaderisasinya juga pada puncaknya akan ada selama 3 hari, bimbingan mental, dsb. Namun yang paling unik, SMAN 5 Bandung itu bersebelahan dengan SMAN 3 Bandung. Kedua sekolah bisa dibilang masih dalam satu bangunan, dan hanya dipisahkan oleh jalan di tengah saja. Jadi ibaratnya kalau di sebelah kanan bangunan itu SMAN 5 Bandung, maka di sebelah kirinya adalah SMAN 3 Bandung.

Sementara Shift 1 mobile, orang-orang yang berada pada shift 2 sedang berkumpul di ruang AVI, mempresentasikan organisasi dan ekstrakurikuler di masing-masing sekolah. Kita semua saling tanya jawab jikalau masih ada yang belum jelas atau belum dimengerti.

Acara dilanjutkan dengan ISHOMA. Setelah shalat di mushola, kami menuju lapangan bulutangkis untuk makan siang. Tak lama setelah itu diadakanlah sparing SMANSA vs SMANLI. Setelah ada sambutan dari kedua belah pihak, sparing dimulai. Yang pertama kali dipertandingkan adalah bulutangkis. Dari SMANSA diturunkan orang-orang dari EMBASIS. Sparingnya tunggal dulu, lalu ganda. Tak beberapa lama kemudian, di lapangan luar, dipertandingkanlah futsal. Dari SMANSA diturunkan orang-orang dari PANSSERA. Alhamdulillah, untuk sparing badminton tunggal dan futsal kita menang. Congratulations!

Sesudah sparing usai, kita semua menuju ruang AVI untuk penutupan. Namun rencana diubah, jadi kita keluar ke halaman. Kita berbaris, bersebelahan. Siswa SMANLI di sebelah kiri barisan dan SMANSA di kanan barisan. Para wakasek dan guru membuat satu barisan berjejer di depan, menyampaikan kata-kata perpisahannya kepada seluruh siswa.

” Pada awalnya kami yang ingin melakukan kunjungan ke Bogor, tapi ternyata Bogor duluan yang ke Bandung dan alhamdulillah kita dipertemukan di sini... Terima kasih banyak, atas kehadiran SMAN 1 Bogor ke sekolah kami.”

”Semoga studi banding ini bisa menjadi media para siswa untuk belajar, berbagi pengalaman, dan yang paling penting yaitu menjalin persahabatan.”

”Ya, kami tidak menanggung, kaalau nantinya dari SMAN 5 Bandung dan SMAN 1 Bogor ada yang berakhir di pelaminan...”

HAHAHA langsung para siswa merespon dengan cepatnya. Ada yang senyum, ada yang ketawa, ada yang ’deuh-deuh’an, dan segala macam candaan ringan yang membuat para siswa geli. Saat itu suasana jadi gaduh. Namun kemudian berhasil ditenangkan kembali.

Setelah itu, kami semua bersalaman. Ada yang tukar nomor handphone, ada yang minta ym, facebook, dll. Kami juga sempat meneriakkan yel-yel sebagai penyemangat. Tak kalah, siswa SMAN 5 Bandung juga meneriakkan yel mereka. Saat itu suasananya ramai sekali. Tapi kita tidak lupa untuk melakukan hal yang paling penting: FOTO BARENG!!!

Rasanya benar-benar tercipta persahabatan yang amat menyenangkan antara SMAN 1 Bogor dan SMAN 5 Bandung. Semoga hal ini tidak hanya saat Studi Banding saja ya, tetapi terus terjalin selamanya. Amiiiin...

Lalu kami masuk ke bus masing-masing, dan setelah dadah-dadah, kami menuju ke tempat tujuan selanjutnya: Jalan Riau. Peserta dibebaskan mau turun atau tidak, yang penting waktu dibatasi hingga pukul 18, semua harus kembali ke bus karena setelah itu kami harus kembali ke Bogor.

Huff.... perjalanan yang cukup melelahkan, tapi mengasyikkan. Kami sampai di sekolah kami tercinta pada malam hari kira-kira pukul 22. Bus 2 sampai terlebih dahulu, baru kemudian bus 1. Kami membereskan barang masing-masing dan mengecek jangan sampai ada yang tertinggal. Hingga pada akhirnya, kami semua pun kembali pulang ke rumah masing-masing...

Terima kasih SMANLI, terima kasih SMANSA, terima kasih buat SEMUA PESERTA STUBA, dan the most special: THANK YOU SO MUCH MPK ORIENS... Yeahh... finally we did it! Good Job! And Good Luck For The Future;)

RAKOR STUBA 310109 & 070209

Dalam mempersiapkan kegiatan Studi Banding MPK, kami mengadakan rapat koordinasi dengan para peserta Stuba. Rakor Stuba ini diadakan kurang lebih 2 kali, pertama pada tanggal 31 januari 2009, dan yang kedua pada tanggal 7 Februari 2009. Untuk rakor pertama memakai kelas XII IPA 5, membahas garis besar kegiatannya seperti apa, mengecek ekskul yang akan ikut, dan pembuatan presentasi untuk masing-masing ekskul. Rakor kedua sekaligus rakor terakhir, bertempat di XII IPA 1, diikuti oleh seluruh peserta Stuba. Pak Basuki selaku Pembina sempat ikut rapat, lalu memberikan pengarahan untuk Studi Banding nanti. Berbicara mengenai baju, kerapihan, ketertiban, dan kerjasama para siswa dalam ikut kegiatan ini. Terima kasih ya, Pak…
Terakhir, kita semua tetap berharap dan harus optimis: SEMOGA STUDI BANDING 10 FEBRUARI 2009 BERLANGSUNG BAIK DAN LANCAR YAA! Amin…

28 Januari 2009

Persiapan STUBA

Meski sebenernya kita masih libur, tapi kita tetep ngadain kumpul buat ngebahas studi banding. Kamis, 8 Januari 2009, kita sepakat buat ke skolah, ngomongin persiapan kita buat stuba. Yah, meski nggak smua juga sih yang dateng. Ada yang lagi liburan bareng fams, ada yang sakit, dll deh. Yang penting dengan sekian orang yang udah dateng kita maksimalin ngebahas stuba. Tujuan, rencana acara kita, trus semua seksi dibicarain apa aja tugas”nya dan apa yang mesti dilakuin.


Di hari-hari selanjutnya, hampir setiap pertemuan kita ngebahas stuba. Di kumpul akbar, rabes, bahkan pas penyerahan sertifikat sama dems, atau kalo ketemu sering banget ngomongin hal-yang-demikian-itu.


Kemarin ini, tanggal 27 Januari 2009, kita ngadain survey ke tujuan stuba kita: SMAN 5 Bandung. Cuma beberapa orang aja yang ikut, dan katanya sih pihak di sana welcome banget, kita disambut dengan baik. Lagipula kita pake juga pake presentasi buat sekilas pengenalan SMAN 1 Bogor, MPK, dan Kegiatan Stuba kita, biar pihak sananya ngerti.


Insya Allah Studi Banding 2009 akan diadakan pada tanggal 10 Februari 2009, dengan tujuan SMAN 5 Bandung.


Semoga lancar dan sukses yaa! :):):)

Rabes Januari 09

Hari Sabtu telah diputuskan menjadi hari untuk kegiatan organisasi dan ekstrakulikuler. Dan kita, MPK, kebagian tempat untuk melangsungkan kegiatan di XII IPA 4 untuk hari Jumat pukul 12.45-15.15, dan di XI IPA 5 untuk hari Sabtu pukul 08.00-11.00.

Tanggal 24 Januari 2009, diadakan Rapat Besar di kelas XI IPA 5. Kegiatan ini sudah merupakan kegiatan rutin di MPK. Kebetulan hari itu juga lagi ada acara BALAPAN [Bajigur Plin Plan Peduli Masa Depan], jadi yah lumayan rame...

Nggak banyak yang dateng di rapat besar ini, abis kebanyakan pada nggak bisa ikutan, punya acara sendiri. Mungkin karena Sabtu kali ya, weekend gitu. Tapi kalau mau rabes di hari lain nggak bisa juga, cz kita dilarang buat ngadain kegiatan di hari belajar. Jadi yah, harus ngikutin aturan. Lagipula udah ditetapin juga kan Sabtu jadi hari organisasi+ekskul? Hehe...

Seperti biasa, ada laporan perkomisi. Trus ngebahas jarkom, jadwal kumpul fraksi, dll. Plus ngebahas juga yang namanya eS Te U Be A alias STUBA! Kita ngefokusin buat ntar gimana survey sih, jadi biar surveynya jelas dan bisa ngegali info sebanyak-banyaknya.

Beberapa saat kemudian, sang Ketum kita pun menutup rapat besar kali ini. ”Mari kita baca Hamdalah... Istighfar sebanyak-banyaknya”, ujarnya, ”Doa penutup majelis...” Lalu oriens pun ngikutin komandonya. Makasih ya semuanya... Dan...

HAPPY BIRTHDAY TO YOU

HAPPY BIRTHDAY TO YOU

HAPPY BIRTHDAY

HAPPY BIRTHDAY

HAPPY BIRTHDAY TO YOU

Selamat ulang tahun Puti, Hazmi, Fajar. Buat Nidya dan Joddy yang nggak dateng juga selamat ulang tahun yaaaa! Maaf perayaannya telat hehehe;D kita semua sayang kok sama kaliann... panjang umur yaa sehat selalu n sukses menggapai cita-cita okee....

Abis itu tiup lilin, potong kue, n dimakan dehh. Enak juga kuenya hahaha sekali lagi met ultah ya keluarga, always enjoy your life!!

PS: Buat manda congratulations yaa juara 3 euyy olimnya hehehe eniwei standnya paling mantep tuh diantara yang lain... GOOD JOB!!!

See you againn :)


Penyerahan Sertifikat untuk Demisioner

Beberapa hari sebelumnya kita udah ngurusin sertifikat buat dems di TU. Waktunya mepet juga sii, para demisioner udah nagih sertifikat, cz katanya sih mau dipake segera buat pmdk masuk perguruan tinggi. Jadi kita usahain biar bisa beres dan jadinya cepet.
Setelah sertifikat selesai dibuat, kita ngadain acara khusus buat penyerahannya. Pas 14 Januari 2009, sore kira” pukul 4 kita mulai acaranya. Pertama ada pembacaan ayat suci Al Quran oleh Fajar Sampeu terus dilanjutin sama sambutan dari Ketua Umum MPK 08/09, lalu Ketua Umum MPK 07/08.
Kemudian acara intinya yakni pembagian sertifikat dimulai. Nama para demisioner dipanggil satu persatu. Sertifikat pun diserahkan, plus kenang-kenangan buat para dems dari Oriens. Terus seperti biasaa, difoto duluuu :D
Abis itu acaranya ramah tamah. Kebetulan kita nyediain makanan [yang hasil patungan kita] buat bareng-bareng. Sebenernya mulai dari situ sih acara udah bebas, jadi ada yang makan, ada yang ngobrol”, ada yang maen”, ada yang foto”, dan juga ada yang ngebicarain stuba. T Lingga n T Husnul yang jadi narasumbernya. Banyak saran dari teteh-teteh itu buat acara Stuba kita. Alhamdulillah, makasih ya teh...
Anyways, as usual, kita berfoto bersama lagi :)
rame-rame cardio + oriens

Selamat berjuang ya kakak-kakak kami! Semoga berhasil dalam ujian dan masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan. Good Luck

nonton laskar pelangi

Heyheyy baru nemu satu foto nihh... hehe siapa aja tuuuh yang ngerasa ada di foto? Hahahaha masih inget?? Waktu kita nonton laskar pelangi bareeng! Tanggal 25 September 2008 [haha hebat gw masih tau tanggalnya!] Hehe kalo ngga salah waktu itu tuh udah mulai libur dalam rangka menyambut lebaran, dan yang ikut nonton tuh ada Hazmi Isal Ida Deponk Haris Nnuy Chika Aldyra Dita Hafshah. Yang lain udah pada diajakin tapi ada yang ngga bisa, ada yang punya acara sendiri, ya gitu dehh jadi yang nonton yang bisa ajaa hehehe;p eniwei waktu itu rame n padet banget, maklum hari pertama gitu lho. Tapi alhamdulillah kita kebagian tempat duduk juga. Hmmm kapan” lagi yaaa hehe Love you all oriens...

26 Januari 2009

Sebuah surat dari IBU

Teman - teman semua ,, tolong di baca ya ,, dan tolong diaplikasikan , ga cuma sekarang, tapi juga sampai kita semua jadi "orang" .. sebuah surat yang dititipkan oleh seorang ibu untuk anaknya ...



bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…

Wahai anakku,

Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka…

Wahai anakku!

Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaanku.

Wahai anakku… 25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan kabar tentang kehamilanku dan semua ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi…

Semenjak kabar gembira tersebut aku membawamu 9 bulan. Tidur, berdiri, makan dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.

Aku mengandungmu, wahai anakku! Pada kondisi lemah di atas lemah, bersamaan dengan itu aku begitu grmbira tatkala merasakan melihat terjangan kakimu dan balikan badanmu di perutku. Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku, karena semakin hari semakin bertambah berat perutku, berarti engkau sehat wal afiat dalam rahimku.

Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah saat itu, ketika fajar pada malam itu, yang aku tidak dapat tidur dan memejamkan mataku barang sekejap pun. Aku merasakan sakit yang tidak tertahankan dan rasa takut yang tidak bisa dilukiskan.

Sakit itu terus berlanjut sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula aku melihat kematian menari-nari di pelupuk mataku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia. Engkau pun lahir… Tangisku bercampur dengan tangismu, air mata kebahagiaan. Dengan semua itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku padamu semakin bertambah dengan bertambah kuatnya sakit. Aku raih dirimu sebelum aku meraih minuman, aku peluk cium dirimu sebelum meneguk satu tetes air yang ada di kerongkonganku.

Wahai anakku… telah berlalu tahun dari usiamu, aku membawamu dengan hatiku dan memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Saripati hidupku kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur demi tidurmu, berletih demi kebahagiaanmu.

Harapanku pada setiap harinya; agar aku melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat adalah celotehmu dalam meminta sesuatu, agar aku berbuat sesuatu untukmu… itulah kebahagiaanku!

Kemudian, berlalulah waktu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Selama itu pula aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai, menjadi dayangmu yang tidak pernah berhenti, dan menjadi pekerjamu yang tidak pernah mengenal lelah serta mendo’akan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.

Aku selalu memperhatikan dirimu hari demi hari hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis yang telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu. Tatkala itu aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan demi mencari pasangan hidupmu.

Semakin dekat hari perkawinanmu, semakin dekat pula hari kepergianmu. saat itu pula hatiku mulai serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka, tangis telah bercampur pula dengan tawa. Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan dan sedih karena engkau pelipur hatiku akan berpisah denganku.

Waktu berlalu seakan-akan aku menyeretnya dengan berat. Kiranya setelah perkawinan itu aku tidak lagi mengenal dirimu, senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihan, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran. Aku benar-benar tidak mengenalmu lagi karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.

Terasa lama hari-hari yang kulewati hanya untuk ingin melihat rupamu. Detik demi detik kuhitung demi mendengarkan suaramu. Akan tetapi penantian kurasakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk melihat dan menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu aku manyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering aku merasa bahwa engkaulah yang menelepon. Setiap suara kendaraan yang lewat aku merasa bahwa engkaulah yang datang.

Akan tetapi, semua itu tidak ada. Penantianku sia-sia dan harapanku hancur berkeping, yang ada hanya keputusasaan. Yang tersisa hanyalah kesedihan dari semua keletihan yang selama ini kurasakan. Sambil menangisi diri dan nasib yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.

Anakku… ibumu ini tidaklah meminta banyak, dan tidaklah menagih kepadamu yang bukan-bukan. Yang Ibu pinta, jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu. Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga aku menatap wajahmu, agar Ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.

Dan Ibu memohon kepadamu, Nak! Janganlah engkau memasang jerat permusuhan denganku, jangan engkau buang wajahmu ketika Ibu hendak memandang wajahmu!!

Yang Ibu tagih kepadamu, jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana sekalipun hanya satu detik. Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi, atau sekiranya terpaksa engkau datangi sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.

Anakku, telah bungkuk pula punggungku. Bergemetar tanganku, karena badanku telah dimakan oleh usia dan digerogoti oleh penyakit… Berdiri seharusnya dipapah, dudukpun seharusnya dibopong, sekalipun begitu cintaku kepadamu masih seperti dulu… Masih seperti lautan yang tidak pernah kering. Masih seperti angin yang tidak pernah berhenti.

Sekiranya engakau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikannya dengan kebaikan setimpal. Sedangkan kepada ibumu… Mana balas budimu, nak!? Mana balasan baikmu! Bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air susu serupa?! Akan tetapi kenapa nak! Susu yang Ibu berikan engkau balas dengan tuba. Bukankah Allah ta’ala telah berfirman, “Bukankah balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula?!” (QS. Ar Rahman: 60) Sampai begitu keraskah hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu?! Setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu?!

Wahai anakku, setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak, engkau adalah buah dari kedua tanganku, engkaulah hasil dari keletihanku. Engkaulah laba dari semua usahaku! Kiranya dosa apa yang telah kuperbuat sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?! Pernahkah aku berbuat khilaf dalam salah satu waktu selama bergaul denganmu, atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?

Terus, jika tidak demikian, sulitkah bagimu menjadikan statusku sebagai budak dan pembantu yang paling hina dari sekian banyak pembantu dan budakmu. Semua mereka telah mendapatkan upahnya!? Mana upah yang layak untukku wahai anakku!

Dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu? Dapatkah engkau menganugerahkan sedikit kasih sayangmu demi mengobati derita orang tua yang malang ini? Sedangkan Allah ta’ala mencintai orang yang berbuat baik.

Wahai anakku!! Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.

Wahai anakku! Hatiku teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan bahwa engkau seorang laki-laki supel, dermawan, dan berbudi. Anakku… Tidak tersentuhkah hatimu terhadap seorang wanita tua yang lemah, tidak terenyuhkah jiwamu melihat orang tua yang telah renta ini, ia binasa dimakan oleh rindu, berselimutkan kesedihan dan berpakaian kedukaan!? Bukan karena apa-apa?! Akan tetapi hanya karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Hanya karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya… hanya karena engkau telah pandai menikam dirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… hanya karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim?!

Wahai anakku, ibumu inilah sebenarnya pintu surga bagimu. Maka titilah jembatan itu menujunya, lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, pemaafan dan balas budi yang baik. Semoga aku bertemu denganmu di sana dengan kasih sayang Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadits: “Orang tua adalah pintu surga yang di tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)

Anakku. Aku sangat mengenalmu, tahu sifat dan akhlakmu. Semenjak engkau telah beranjak dewasa saat itu pula tamak dan labamu kepada pahala dan surga begitu tinggi. Engkau selalu bercerita tentang keutamaan shalat berjamaah dan shaf pertama. Engkau selalu berniat untuk berinfak dan bersedekah.

Akan tetapi, anakku! Mungkin ada satu hadits yang terlupakan olehmu! Satu keutamaan besar yang terlalaikan olehmu yaitu bahwa Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling mulia? Beliau berkata: “Shalat pada waktunya”, aku berkata: “Kemudian apa, wahai Rasulullah?” Beliau berkata: “Berbakti kepada kedua orang tua”, dan aku berkata: “Kemudian, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah”, lalu beliau diam. Sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya. (Muttafaqun ‘alaih)

Wahai anakku!! Ini aku, pahalamu, tanpa engkau bersusah payah untuk memerdekakan budak atau berletih dalam berinfak. Pernahkah engkau mendengar cerita seorang ayah yang telah meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dan berangkat jauh dari negerinya untuk mencari tambang emas?! Setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, kiranya yang ia bawa pulang hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia telah gagal dalam usahanya. Setibanya di rumah, orang tersebut tidak lagi melihat gubuk reotnya, tetapi yang dilihatnya adalah sebuah perusahaan tambang emas yang besar. Berletih mencari emas di negeri orang kiranya, di sebelah gubuk reotnya orang mendirikan tambang emas.

Begitulah perumpamaanmu dengan kebaikan. Engkau berletih mencari pahala, engkau telah beramal banyak, tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar. Di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu. Bukankah ridhoku adalah keridhoan Allah ta’ala, dan murkaku adalah kemurkaan-Nya?

Anakku, yang aku cemaskan terhadapmu, yang aku takutkan bahwa jangan-jangan engkaulah yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: “Merugilah seseorang, merugilah seseorang, merugilah seseorang”, dikatakan, “Siapa dia,wahai Rasulullah?, “Orang yang mendapatkan kedua ayah ibunya ketika tua, dan tidak memasukkannya ke surga”. (HR. Muslim)

Anakku… Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit dan aku tidak adukan duka ini kepada Allah, karena sekiranya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya. Aku tidak akan melakukannya, Nak! Bagaimana aku akan melakukannya sedangkan engkau adalah jantung hatiku… Bagaimana ibumu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit sedangkan engkau adalah pelipur laraku. Bagaimana Ibu tega melihatmu merana terkena do’a mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku.

Bangunlah Nak! Uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa hingga engkau akan menjadi tua pula, dan al jaza’ min jinsil amal… “Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam…” Aku tidak ingin engkau nantinya menulis surat yang sama kepada anak-anakmu, engkau tulis dengan air matamu sebagaimana aku menulisnya dengan air mata itu pula kepadamu.

Wahai anakku, bertaqwalah kepada Allah pada ibumu, peganglah kakinya!! Sesungguhnya surga di kakinya. Basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya, kencangkan tulang ringkihnya, dan kokohkan badannya yang telah lapuk.Anakku… Setelah engkau membaca surat ini,terserah padamu! Apakah engkau sadar dan akan kembali atau engkau ingin merobeknya.

Wassalam,

Ibumu


Sumber: Diketik ulang dari buku ‘Kutitip Surat Ini Untukmu’ karya Ustadz Armen Halim Naro, Lc rahimahullah